Sabtu, 30 April 2011

Acara Pesta Jubileum 150 Tahun HKBP Sukajadi Tingkat Huria


Tata Ibadah
Jubileum 150 Tahun HKBP
di HKBP Sukajadi Resort Sukajadi
Distrik XXII Riau - Pekanbaru
Minggu Quasimodogeniti, Tgl. 01 Mei 2011
  “Hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia; berakar; di bangun dan bertumbuh di dalam Dia serta melimpah dengan syukur”. (Kol 2: 6 – 7).
“Dengan Jubileum 150 tahun HKBP membangun jati dirinya sebagai Gereja yang bersumber dari Alkitab, beribadah dan mencendarkan seluruh warganya, bersaksi dan melayani di tengah-tengah masyarakat, serta mandiri di bidang teologi, daya dan dana”
01.  PERSIAPAN IBADAH:
SL:  Menyanyikan: PBSR No. 880 “Mari kita bersukaria”
            1.   Mari kita bersukaria (Hari ini) Kar’na ini hari bahagia (Kita berkumpul) Kita berkumpul jadi satu (Puji Tuhan) Puji Tuhan semesta itu (Haleluya) Tepuk tangan wajah berseri (Hilangkanlah) Hilangkanlah hati yang sedih (Yesus berkata) Bukankah Yesus berkata Damai yang dib’rikanNya, mari kita bersukaria.   .
      2.  Marlas roha ma hita sude (Ari on) Ari hatuaon do nuaeng (Hita marpungu), mamuji Tuhanta Debata (Haleluya) Rap mar-topak, bohi pe minar (Unang marsak). Unang marsak ho jala tungki (Marlas roha). Padao ma arsak ni roham (Ai Tuhanta), ai Tuhanta mangalehon dameNa tu hita, marlas roha ma hita sude. 
02. Panggilan Beribadah:
       (L= Liturgis; S= Semua; J= Jemaat; SL= Song Leader)
L: Syalom! Horas! Selamat hari Minggu bagi kita! Jubileum 150 tahun HKBP merupakan sukacita besar bagi kita, sebab kasih karuniaNya yang tidak terhingga telah dianugerahkan Allah kepada Bangso Batak. Kita semua sebagai Warga HKBP perlu senantiasa me-meriksa: Apakah semua aktivitas pertumbuhan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) senantiasa didasarkan pada Injil yang benar? Apa yang didirikan orang di atas landasan Tunggal, yaitu: Yesus Kristus, kelak akan diuji.
J:  Jika bangunan kelembagaan dan institusi Jemaat dapat bertahan dengan kokoh dan kuat, hal itu merupakan pertanda, bahwa Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) senantiasa dibangun dan berakar di dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
 L: Kita semua, baik Warga maupun seluruh Majelis di Huria Kristen Batak Protestan (HKBP, turut bertanggungjawab untuk memperhati-kan arah pertumbuhan bersama.
J:   Melalui Perayaan Jubileum 150 tahun HKBP ini, kita perlu memberi penguatan, dukungan penuh, pemberdayaan, korreksi secara me-nyeluruh, peringatan, tuntutan dan penggembalaan.
L:  Dalam mengembangkan pelayanannya, HKBP perlu kembali kepada Jati dirinya yang sebenarnya. Jati Diri itu, adalah fondasi yang diatasnya pilar-pilar pelayanan dipancang menopang bangunan “Tubuh Kristus” yang satu, utuh dan setia pada panggilannya. Jati Diri HKBP itu adalah sifat-sifat dasar yang melekat pada setiap gerak pelayanannya sebagai:
1.     Gereja yang hidup sebagai “Tubuh Kristus” yang berpegang teguh kepada Firman Allah.
2.    Gereja yang mempunyai tangan yang cukup panjang dan kaki yang cukup panjang.
3.    Gereja yang senantiasa melakukan pelayanan holistik.
4.    Gereja yang kaya sebagai institusi karena dia kaya sebagai “Gereja”.
5.    Gereja yang selalu menjadi motor dan penggerak oikumene.
J:   Hendaklah hidup kita tetap di dalam Dia; berakar; dibangun dan bertumbuh di dalam Dia serta melimpah dengan syukur.
L:  Dengan demikian, marilah kita awali ibadah ini dengan nyanyian ini: Kami puji dengan riang di Kau Allah yang besar.......!
S:  Menyanyikan: KJ No. 03: 1, 3 “Kami Puji Dengan Riang”
1.     Kami puji dengan riang Dikau Allah yang besar; bagai bunga t’rima siang, hati kamipun mekar. Kabut dosa dan derita kebimbangan t’lah lenyap. Sumber suka yang abadi, b’ri sinarMu menyerap.
                                             ~~~~ Jemaat berdiri~~~~
3.    Semuanya yang Kau cipta memantulkan sinarMu. Para malak, tata surya naikkan puji bagiMu. Padang, hutan dan samud’ra, bukit gunung dan lembah. Margasatwa bergembira ‘ngajak kami pun serta.           
03.  Votum – Introitus - Doa:
L:   Di dalam nama Allah Bapa, dan nama anakNya Tuhan Yesus Kristus, dan nama Roh Kudus, Khalik langit dan bumi. Amin. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehNya kamu ber-tumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengucap kebaikan Tuhan.
SEMUA BAPAK:
TUHAN itu kekuatan kita dan mazmur kita; Ia telah membuat keselamatan kita. Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keper-kasaan, tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan”.
SEMUA IBU:
Kita akan hidup bersama Tuhan untuk menceritakan perbuatan-perbuatanNya yang besar. Sekalipun TUHAN menghajar kita dengan keras, dalam bentuk pencobaan, penderitaan, tetapi Ia tidak menyerahkan kita kepada maut, melainkan kepada sukacita bersama dengan Dia.
L:   Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN. Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
ANAK-ANAK - REMAJA/MUDA-MUDI:
Kita bersyukur kepada TUHAN, sebab Dia telah memilih dan mengutus Pemberita Injil kepada Bangso Batak, sehingga kita memperoleh Injil keselamatan di dalam Yesus Kristus Tuhan kita.
L:   Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya.
SEMUA JEMAAT:
Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan. Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran bagi kami JemaatMu sebagai buah dari Perayaan Jubileum 150 tahun GerejaMu HKBP ini. Diberkatilah setiap orang yang datang ke rumahNya yang kudus.
L:    Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN. TUHANlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah Allah kita dimana kita hendak bersyukur kepadaNya dan hendak meninggikanNya.
S:   Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya.
L:   Katakanlah kepada Allah: “Betapa dahsyatnya segala pekerjaanMu oleh sebab kekuatanMu yang besar, musuh-musuhMu tunduk menjilat kepadaMu. Seluruh bumi sujud menyembah kepadaMu, dan bermazmur bagiMu. Marilah kita nyanyikan: Puji Tuhan Haleluya.....!
S:   Menyanyikan: Puji Tuhan Haleluya 3x haleluya haleluya.
 L:    Marilah kita berdoa! Ya Tuhan Allah yang Maha Pengasih. Saat ini kami JemaatMu Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) bersukacita merayakan Jubileumnya yang ke 150 tahun. Terpuji namaMu yang Kudus, karena kasih setiaMu menyertai JemaatMu dari awal berdirinya HKBP di tanah Batak yang dibangun di atas dasar yang kuat, yaitu: Yesus Kristus Tuhan kami sehingga dapat tetap berakar, bertumbuh di dalam Dia serta melimpah dengan syukur. Dengan Jubileum 150 tahun HKBP ini, ajarilah kami supaya turut serta membangun jati dirinya sebagai Gereja yang bersumber dari FirmanMu, beribadah dan mencendarkan seluruh warganya, bersaksi dan melayani di tengah-tengah masyarakat, serta mandiri di bidang teologi, daya dan dana. Ajarlah kami menuruti kehendakMu, teguh dalam iman serta penuh dengan pengharapan akan kebangkitan dan hidup yang kekal. Terimalah doa kami ini yang kami haturkan di dalam nama anakMu Yesus Kristus Tuhan kami.
S:   Amin. ~~~~ Jemaat berdiri~~~~
04. Bernyanyi KJ No. 355: 1 – 2 “Yesus memanggil”   
L:   Mari, kita persiapkan hati dan jiwa kita menerima Taurat Tuhan. Yang menjadi pedoman hidup kita setiap hari. Dengarkanlah panggilan Yesus. Sebab, “Yesus memanggil: Mari seg’ra, ikutlah jalan s’lamat baka.....!.
 S:  1. Yesus memanggil: Mari seg’ra, ikutlah jalan s’lamat baka; jangan sesat dengar sabdaNya, Hai mari seg’ra. Sungguh nanti kita ‘kan senang, bebas dosa hatipun tent’ram, bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.
2.  Hai marilah, kecil dan besar, biar hatimu girang benar. Pilihlah Yesus, jangan gentar. Hai mari datanglah. Sungguh nanti kita ‘kan senang......!
05.  Hukum Taurat: 1 Petrus 1: 13
L:   Saudaraku yang terkasih! Hukum Taurat bagi kita minggu ini tertulis dalam kitab 1 Petrus 1: 13, yang mengatakan: Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah!
S:   Dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
L:   Marilah kita memohon kekuatan untuk melakukan Hukum Tuhan.
S:   Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami melakukan yang sesuai dengan hukumMu. Amin.
06. Bernyanyi KJ No. 26: 1 - 2 “Mampirlah, dengar doaku”
L:   Saudaraku yang terkasih! Pada perayaan Jubileum 150 tahun Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ini, kita akan merenungkan kembali kisah-balik masuknya Injil ke Tanah Batak, sebagai anugerah dari Yesus Kristus yang melepaskan bangso Batak dari kegelapan kepada terang, dari ketertinggal kepada kemajuan, dari kebodohan kepada hidup yang bijaksana. Dari kemiskinan menjadi kaya dalam daya dan dana. Itu semuanya dapat kita terima atas berkat kasih karunia Allah. Untuk itu, marilah kita memohon kepada Allah melalui nyanyian ini: “Mampirlah dengar doaku Yesus Penebus........!
S:  1.  Mampirlah dengar doaku, Yesus Penebus. Orang lain Kau hampiri jangan jalan t’rus.
Ref. Yesus Tuhan, dengar doaku; orang lain Kau hampiri jangan jalan t’rus.
 2. Di hadapan takhta rahmat aku menyembah, tunduk dalam penyesalan Tuhan tolonglah. Yesus Tuhan.......
07.  MENGENANG KEMBALI BANGSO BATAK MENERIMA INJIL:
       (Keadaan bangso Batak sebelum menerima Injil dan sesudah menerima Injil)
S1:  Saudaraku yang terkasih! Pada tahun 1824, Gereja baptis Inggeris telah mengutus Evanggelis ke tanah Batak, yaitu: Pdt. Burton dan Pdt. Ward. Tetapi mereka ditolak oleh nenek moyang kita. Kemudian pada tahun 1834, Badan Zending Amerika, juga mengutus dua orang Pendeta, yaitu: Pdt. Samuel Munson dan Pdt. Henry Lyman, tetapi naas terjadi, sebab Pendeta yang dua ini dibunuh nenek moyang kita di Lobu Pining. Jalan Tarutung - Sibolga sekarang.
S2:   Sekalipun demikian, Tuhan Allah yang penuh kasih karunia. Ia tidak membiarkan Bangso Batak tetap tinggal dalam kuasa kegelapan. Tuhan Allah tetap bekerja melalui utusan Badan Zen-ding Reinische Mission Gesselschaft (RMG) yang di tolak di Kalimantan dengan tujuan untuk menginjili di tanah Batak. Alasanya adalah: Sebab saat itu terjadi Perang Hidayat di Kalimantan tahun 1859. Pangeran Hidayat, pemimpin rakyat melakukan perlawanan besar kepada kolonial Belanda. Pasalnya, Belanda berniat mengukuhkan seorang calon Sultan yang tidak dikehendaki rakyat. Maka terjadilah perang. Dan ternyata, perang itu berakibat fatal terhadap masa depan dan kelangsungan penginjilan di sana. Perang ini juga menjadi mengundang kebencian yang pada awalnya kepada Belanda, tetapi kemudian meluas kepada bangsa Eropah. Missi zending Rheinisce Mission Gesellschaft (RMG) dari Jerman pun ikut kena batunya. Dalam perang Hidayat itu, tiga orang Pekabar Injil dari Jerman tewas terbunuh. Yang lain mengungsi, termasuk Klammer.
S3:   Pekerjaan RMG di Kalimantan menjadi tertimpa bencana. Maka, pimpinan RMG di Jerman saat itu, Dr Friedrich Fabri melakukan kunjungan ke Belanda. Di Belanda Dr. Friedrich Fabri bertemu dengan Dr. Van der Tuuk, seorang ahli di negara Belanda yang banyak menulis tentang ke-Batak-an. Dr. Van der Tuuk memberi masukan kepada Dr. Friedrich Fabri, agar turut mempertimbang-kan tanah Batak sebagai wilayah penginjilan mereka, khususnya yang ada di daerah Sipirok.
S1:    Mengingat kondisi Kalimantan yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk meneruskan pelayanan penginjilan, maka Tuhan meng-gerakkan hati dan pikiran Dr Friedrich Fabri untuk memutar haluan ke tanah Batak. Lalu RMG mengutus dua orang pekabar Injil ke tanah Batak, yakni Johann Carl Klammer dan Wilhelm Carl Heine. Sebelumnya, Pekabar Injil dari Belanda telah ada melayani di tanah Batak. Lalu Heine dan Klammer menemui mereka di sana, yakni: Van Asselt dan Betz. Mereka bertemu pada tanggal 7 Oktober 1861 di Parausorat.  Pada pertemuan itu mereka menggu-muli secara khusus Kitab Mika 4:1 yang mengatakan: “Gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana”.
Semua menyanyikan: KJ No. 299: 1 “Bersyukur kepada Tuhan”
Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan. Sebab Ia baik, bersyukur kepada Tuhan.
S3:    Kesepakatan Parausorat: Dalam pertemuan di Parau Sorat Sipirok itu, mereka membicarakan apa dan bagaimana strategi untuk Pekabaran Injil ke tanah Batak. Mereka tiba pada kesepakatan untuk membagi pekerjaan pekabaran Injil berdasarkan wilayah. Klammer melayani di Sipirok, Betz melayani di Bunga Bondar. Sementara itu, Van Asselt dan Heine bertugas melayani ke tanah Batak bagian utara. Mereka juga menyepakati pembangunan dalam tiga pilar pelayanan pargodungan (=Christendom) secara simultan, yaitu: secara serentak memba-ngun gereja, sekolah dan pusat pelayanan kesehatan.
S4:    Pertemuan dan kesepakatan di Parau Sorat itu, merupakan pertemuan yang amat bersejarah. Karena dengan pertemuan itu Pekabaran Injil dilakukan secara terorganisir di tanah Batak. Strategi, kesepakan dan pembagian tugas ini menjadikan Injil menyebar dengan cepat. Buktinya,  Klammer mendirikan jemaat di Sipirok dan Betz mendirikan jemaat Bunga Bondar, keduanya pada tahun 1861 itu. Dan pada tahun 1862, Van Asselt mendirikan jemaat di Pangaloan dan Sarulla Pahae, sementara Heine mendirikan jemaat di Sigompulon Pahae juga.
S1:    Pertemuan dan kesepatakan ke empat pekabar Injil itulah yang kemudian dijadikan sebagai tanggal lahir HKBP. Entah karena kebetulan, nama awal mereka telah turut menginspirasi nama HKBP, yaitu: Heine, Klammer,  Betz, dan P-van Asselt. Kita tahu, huruf V dalam “Surat Batak” tidak ada. Kemudian, kalau nenek-moyang kita mengatakan huruf ‘V’, agaknya capek, dan sedikit kurang sopan, karena harus sedikit menjulurkan bibir ke depan. Maka nenek moyang kita menyederhanakannya dengan menyebut huruf ‘V’ menjadi ‘P’. Maka, menyebut Van Asselt lebih gampang dan lebih pas dengan melafalnya menjadi “Pan Asselt”.
Semua menyanyikan: KJ No. 299: 1 “Bersyukur kepada Tuhan”
Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan. Sebab Ia baik, bersyukur kepada Tuhan.
S2:    Konferensi Pekabar Injil tahun 1905: Pada rapat itu, mereka menyepakati bersama tempat atau daerah yang akan mereka layani. Mereka tidak ingin bekerja dan melayani secara terpisah. Mereka bertekad melayani dengan bersatu padu serta terpadu. Untuk selanjutnya mereka mengadakan rapat tahunan membicara-kan segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha dan upaya pekabaran Injil di tanah Batak. Dengan adanya rapat atau konperensi tahunan itu, para pekabar Injil telah mempunyai satu tonggak yang kuat sekaligus sebagai tumpuan mereka dalam melayani di tanah Batak.
S3:    Tanggal 7 Oktober ini, pada Konferensi Pekabar Injil tahun 1905, disepakati oleh peserta dengan menjadikannya sebagai hari jadi atau tanggal lahir HKBP. Tanggal ini dipilih berdasarkan hari pertemuan kesepakatan dan pembagian tugas penginjilan ke empat penginjil, yakni: Heine, Klammer, Betz dan van Asselt yang bertempat di Parau Sorat Sipirok. Nama lengkap mereka adalah: Wilhelm Carl Heine, Johann Carl Klammer, Friedrich Wilhelm Gottlieb Betz dan Gerrit Van Asselt. Diputuskan juga pada saat konferensi Pekabar Injil itu, bahwa pada setiap tanggal 7 Oktober itulah HKBP merayakan jubileumnya.
S4:    Sebetulnya, setengah tahun sebelum pertemuan Tgl. 7 Oktober 1861, tepatnya tanggal 31 Maret 1861, merupakan hari yang sangat bersejarah juga di tanah Batak. Mengapa? Karena pada tanggal 31 Maret 1861 itulah baptisan pertama dilakukan di tanah Batak. Pada tanggal itulah, Simon Siregar, seorang anak raja, dan Jakobus Pohan Tampubolon, seorang bekas budak yang ditemukan Van Asselt di Barus, dibaptiskan. Kedua orang itulah orang Batak yang pertama mengaku Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Namun bukan tanggal ini yang dijadikan sebagai hari jadi atau tanggal lahir HKBP. Lahirnya HKBP tidak dilandaskan pada satu hasil badan zending, tetapi kebersamaan zending RMG dan zending Ermelo (atau “Gereja bebas”) dari Belanda.
Semua menyanyikan: KJ No. 299: 1 “Bersyukur kepada Tuhan”
Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan. Sebab Ia baik, bersyukur kepada Tuhan.
S1:   Dari sekian banyak missionaris yang melayani di tanah Batak, Pdt. DR. Ingwer Ludwig Nommensenlah yang paling terkenal. Dialah yang terpilih sebagai Ephorus HKBP yang pertama sekaligus disebut sebagai Rasul orang Batak. Agar Injil lebih cepat tersebar di tanah Batak, maka Alkitab diterjemahkan ke dalam Bahasa Batak Toba: Perjanjian Lama, diterjemahkan oleh: Pdt. DR. P.H, Johansen, dan Perjanjian Baru, diterjemahkan oleh: Pdt. DR. I.L. Nommensen.
S2:   Untuk mempercepat perkembangan Injil dan Kerajaan Allah di tanah Batak, maka RMG mengusahakan mendirikan banyak sekolah dan Rumah Sakit. Karena usaha tersebut kegelapan pun terusir lebih cepat. Setelah Injil menyebar di tanah Batak, pelayan dari kalangan orang Batak pun juga sudah semakin bertambah. Gereja, Sekolah-sekolah dan Rumah Sakit pun telah didirikan. Kemudian, muncullah keinginan agar HKBP mandiri, tidak tergantung lagi kepada RMG.
S3:   Ada empat kriteria supaya HKBP dapat disebut MANDIRI, antara lain:
1.     Gereja HKBP mempunyai Confessi, Aturan Peraturan dan Siasat Gereja tersendiri.
2.    Mempunyai pengkhhotbah dan pelayan dari kalangan HKBP sendiri.
3.    Mampu membiayai dirinya sendiri (Self-Supporting).
4.    Mampu memimpin serta mengembangkan dirinya sendiri (Self- Goverment).
Sejak tahun 1931, HKBP sudah dapat disebut mandiri. Tetapi secara de-fakto, barulah pada tanggal 11 Juli 1940. Pada waktu terjadinya perang dunia ke II, saat itu para missionaris yang bekerja di tanah Batak di tangkapi. Maka, sejak saat itulah HKBP dipimpin dan dilayani oleh kalangan HKBP sendiri.
Semua menyanyikan: KJ No. 299: 1 “Bersyukur kepada Tuhan”
Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan. Sebab Ia baik, bersyukur kepada Tuhan.
S4:    HKBP Kini dan Masa Mendatang: Maha besar kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kepada kita GerejaNya HKBP secara khusus kepada “Bangso Batak”. Hingga Januari 2011 ini, HKBP telah memiliki 4,1 juta jiwa. Jumlah yang sangat luar biasa ini, dilayani di dalam 26 distrik, 614 ressort, 3.226 huria atau jemaat. Selain itu juga terdapat 41 pos pelayanan, salah satunya adalah Pos pelayanan Exaudi HKBP Sukajadi ini, yang kita harapkan bisa diresmikian menjadi Jemaat penuh di tahun 2012 yang akan datang, di tambah 25 pos pekabaran Injil.
S1:   HKBP kini dilayani oleh hamba-hamba Tuhan, dengan 2.590 orang pelayan tahbisan. Mereka terdiri dari 1.470 Pendeta, 428 Guru Huria, 408 Bibelvrouw dan 284 Diakones. Diperkirakan pada penghujung tahun 2011 ini, para hamba Tuhan yang melayani di seluruh HKBP akan semakin bertambah. 
08. Bernyanyi KJ No. 30a: 1 – 2 “Angin ribut menyerang”
1.   Angin ribut menyerang menggetarkan hatiku. Ombak ganas menerjang, aku lari padaMu. Jurus’lamat, tolonglah dan pandukan bidukku, hingga aku sampailah di labuhan yang teduh.                  
                                           ~~~~ Jemaat berdiri~~~~
 2. Hanya Tuhan sajalah Perlindungan yang tent’ram. B’rikan daku yang lemah hati kuat dan tenang. DiKau saja yang tetap. Sumber pengharapanku; biar aku Kau dekap di naungan sayapMu.
09. Doa Pengampunan Dosa – Janji Tuhan:
L:   Jemaat yang terkasih! Kita ini adalah orang berdosa, dan kita perlu mengakuinya di hadapan Allah. Firman Tuhan dalam Yoel 2:12-13 berkata: “Tetapi sekarang juga, berbaliklah kepadaKu dengan se-genap hatimu. Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan Allahmu, sebab Ia Pengasih dan Penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia”.
J:    Ya Tuhan, sungguh banyak dosa yang telah kami lakukan, melalui perkataan, pikiran, penglihatan maupun perbuatan. Hidup kami tercemar oleh nafsu duniawi, hati kami dikuasai oleh keinginan daging. Ampunilah kami ya Tuhan.
SL: Menyanyikan: KJ No. 33:1 “ SuaraMu Kudengar”
      SuaraMu kudengar memanggil diriku. Supaya ku di Golgota dibasuh darahMu. Aku datanglah, Tuhan padaMu, dalam darahMu kudus sucikan diriku.
J:    Setiap hari kami berdoa memohon pengampunan dosa, setiap hari pula kami melakukan dosa, bahkan dosa yang sama berulang-ulang kami lakukan. Sungguh tidak kami syukuri darahMu yang telah tercurah di kayu salib, ampunilah kami Tuhan, kasihanilah kami umatMu ini.
S:   Menyanyikan KJ No. 33: 2 “SuaraMu Kudengar”
Kendati ku lemah, tenaga Kau beri. Kau hapus aib dosaku, hidupku pun bersih. Aku datanglah Tuhan padaMu, dalam darahMu kudus, sucikan diriku.
L:   Jemaat yang Saya kasihi di dalam Yesus! Kasih Allah tak pernah berubah. Dengan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kita sudah diciptakan menjadi manusia baru. Hiduplah dalam kekudu-san, bersih dari dosa dan kenistaan. Kita memang lemah, tetapi percayalah, Tuhan akan menguatkan. Maka, dengarlah janji Allah akan pengampunan dosa kita: “Aku telah menghapus segala dosa dan pemberon-takanmu seperti kabut diterbangkan angin, dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepadaKu, sebab Aku telah menebus engkau”! – Segala kemuliaan bagi Allah di tempatNya yang Mahatinggi. Amin. ~~~~Jemaat  duduk~~~~
L:   Saudaraku yang terkasih! Mari, jalanilah hidup ini dengan penuh sukacita. Untuk itu, berjanjilah kepadaNya: “S’gala puji syukur hanya bagiMu Tuhan.......”
S:   Menyanyikan: PBSR No. 28 “S’gala puji syukur”
1.   S’gala puji syukur hanya bagiMu Tuhan, sebab Kau yang layak dipuja. Kami mau bersorak tinggikan namaMu. Haleluya. :;: Soraklah haleluya, soraklah haleluya. Haleluya :;:   
2.  Nasa pamujion tu Tuhanta ma pasahat, ai holan Ibana do Debata. Naeng endehononku Goar ni Tuhanki, haleluya. :;: Somba ma haleluya, somba ma haleluya. Haleluya :;:
10. Epistel: 1 Petrus 1: 3 – 9:
L:   Marilah kita baca dan kita dengar dengan hati yang tulus pembacaan nas Epistel yang ditentukan pada Minggu ini, yang tertulis dalam 1 Petrus 1: 3 – 9, yang mengatakan: Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.
J:   Untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
L:   Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
SEMUA BAPAK:
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
SEMUA IBU:
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya.
ANAK-ANAK – REMAJA - PEMUDA:
Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihiNya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihatNya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan.
S:   Karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
L:   Demikianlah nas Epistel pada minggu ini. Berbahagialah orang yang mendengar, yang membaca serta melakukan Firman Allah dalam hidupnya dengan benar.
S:   Amin.
11. Koor Anak Sekolah Minggu:
12. Bernyanyi KJ No. 407: 1 + 4 “Tuhan Kau Gembala kami”   
L:     Saudaraku yang terkasih! Setelah membaca Firman Tuhan, Epistel pada Minggu ini, kita disadarkan, bahwa meskipun kita harus menderita kita tidak boleh kalah, dalam nama Yesus kita menuju kemenangan. Untuk itu marilah kita nyatakan penyertaan Tuhan melalui nyanyian ini: Tuhan Kau Gembala kami tuntun kami dombaMu......!
 S: 1.   Tuhan Kau Gembala kami, tuntun kami dombaMu. B’rilah kami menikmati hikmat pengurbananMu. Tuhan Yesus, Jurus’lamat, kami ini milikMu. Tuhan Yesus Jurus’lamat, kami ini milikMu.    ~~~~Jemaat berdiri~~~~~
     4.  KehendakMu kami cari, ingin turut maksudMu. Tuhan, isi hati kami dengan kasihMu penuh. Tuhan Yesus, Jurus’lamat, tak terhingga kasihMu. Tuhan Yesus, Jurus’lamat tak terhingga kasihMu.
13.  Pengakuan Iman Rasuli:
L: Marilah kita semua mengaku iman percaya kita, bersama-sama dengan semua teman seiman di seluruh dunia, kita mengikrar-kannya:
S: Aku percaya...dst! Amin! ~~~ Jemaat Duduk~~~
14.  Koor Gabungan: “SOMBA MA DEBATA” – H. Siahaan
15. WARTA JEMAAT:
16.  Bernyanyi KJ No. 439:1...“Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu”
 L: Saudaraku yang terkasih! Marilah kita menyerahkan persembahan Ia dan Ib dengan sukacita dan tulus, meskipun “Topan keras melanda hidup kita, berkat Tuhan tak terhitung jumlahnya.......”!
 S:  1. Bila topan k’ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu, berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.
Ref.  Berkat Tuhan mari hitunglah, kau kan kagum oleh kasihNya. Berkat Tuhan mari hitunglah kau niscaya kagum oleh kasihNya.
~~~~ Musik/Gondang~~~
2.  Adakah beban membuat kau penat, salib yang kau pikul menekan berat? Hitunglah berkatNya pasti kau lega, dan bernyanyi t’rus penuh bahagia. Berkat Tuhan............
~~~~ Musik/Gondang~~~
3.  Bila kau memandang harta orang lain, ingat janji Kristus yang lebih permai; hitunglah berkat yang tidak terbeli, milikmu di sorga tiaa terperi.
~~~~ Musik/Gondang~~~
4.  Dalam pergumulanmu di dunia janganlah kuatir Tuhan adalah! Hitunglah berkat sepanjang hidupmu, yakinlah malaikat menyertaimu.  Berkat Tuhan...........
~~~~ Musik/Gondang~~~
17.  Kotbah: Yohannes 21: 1 – 14        Pdt. Drs. B. D. F. Sidabutar, STh
a. Doa mengawali pembacaan Nas: Yohannes 21: 1 – 14
b. Menyanyikan PBSR No. 680 A: 1 (Dengan lembut) 
FirmanMu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku. FirmanMu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku. Waktu ku bimbang dan hilang jalanku, tetaplah Kau disisiku. Dan tak ‘kan ku takut asal Kau di dekatku, besertaku selamanya...! FirmanMu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku. FirmanMu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku.
 c. Penyampaian Khotbah -Doa Penutup Khotbah
18.  Bernyanyi KJ No. 363: 1 + 3 “Bagi Yesus Kuserahakan”   
(Mengumpulkan Persembahan yang kedua).
1.   Bagi Yesus kuserahkan hidupku seluruhnya, hati dan perbuatanku, pun waktuku milikNya. Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milikNya, bagi Yesus semuanya, pun waktuku milikNya.
2.  Tanganku kerja bagiNya, kakiku mengikutNya, mataku memandang Yesus yang kupuji Dialah. Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah. Bagi Yesus semuanya yang kupuji Dialah.
~~~~~ Musik/Gondang~~~~
3.  Ya sejak kupandang Yesus, kutinggalkan dosaku. Pada Dia ku terpaut. Dia Jurus’lamatku. Bagi Yesus semuanya. Dia Juru-s’lamatku. Bagi Yesus semuanya, Dia Jurus’lamatku.
4.  O betapa mengagumkan Maharaja semesta, mau memanggilku sahabat, aku dilindungiNya. Bagi Yesus semuanya, aku dilindungi-Nya, Bagi Yesus semuanya aku dilindungiNya.
19.  Peresmian/Peluncuran: CUM/Bea Siswa/150 ribu buku ASM
20. Bernyanyi No. 848: 1-...”Dison adong huboan” 
(Mengantar Persembahan Tumpak untuk Jubileum 150 tahun HKBP).
L:   Saudaraku yang terkasih! Saat ini, tibalah saatnya kita mengantar persembahan dan tumpak kita ke depan altar sebagai buah iman percaya kita kepada Yesus Kristus dan ucapan syukur kita kepada Allah yang menyertai dan memberkati GerejaNya HKBP yang merayakan Jubileumnya yang ke 150 tahun pada tahun 2011 ini. Sebagai buah Jubileum 150 tahun HKBP ini, kita akan mengadakan empat filar yang utama, yaitu: Mendirikan perpustakan dengan gerakan 150 ribu buku untuk Anak Sekolah Minggu; Bea Siswa untuk anak berprestasi; peluncuran Credit Union Modefication (CUM); begitu juga dengan mewujudkan Renovasi Gereja HKBP Sukajadi ini. 
J:   Inilah waktu kesempatan yang baik yang diberikan TUHAN kepada kita untuk merayakan Jubileumnya yang ke 150 tahun HKBP. Kita akan mendukungnya dengan hati yang tulus ikhlas. Semoga Tuhan Allah menguatkan kita untuk mewujudkan Kerajaan Allah melalui GerejaNya HKBP yang berkembang di dunia ini terpujilah nama Yesus Kristus Raja Gereja HKBP.
L:   Sebagai penutup ibadah ini, alangkah baiknya kita memakai bahasa Batak yang tidak terlepas dari budaya kita. Aha do bonana, jala dia do tampukna, molo tapaumbuk tu ngolu haporseaonta? Didok angka situatua ni halak Batak: Pantun do hangoluan, tois hamagoan. Mata ni ari binsar di luat Panggabean, jangkonon parsaulian, sipir ni tondi parhorasan.
~~~~~ Musik/Gondang mangalusi~~~~
H:   Mual ni Tanggabatu partumpuan ni na mora; Ojak di pinggan pasu, hot di tonga ni ruma. Bohal di partumpuan, buhul ni parsaoran, udut ni hangoluan, mungka ni parhorasan.
L:   Asa, mardangka ma baringin di mual ni Pulo batu, sai pir ma tondi madingin, horas ma tondi matogu. Ganjang ma songon pining, tangkas ma songon poda, sindak ma panaili, sai mulak hosa loja. Neang ma holi-holi, girgir ma dohot roha. Ojak songon tatuan, rintar songon sahala, hobol situlak mara, tawar sitampar gora.
~~~~~ Musik/Gondang mangalusi~~~~
H:   Asa, bintang na rumiris, ombun na sumorop, anak pe riris, boru pe torop. Ai mamiar ma panduda di losung ni Bakara, asa sinur ma na pinahan, gabe ma na niula. Silanlan urukuruk, tu silanlan aek toba. Nametmet ndang marungutungut, saluhut na magodang marolop-olop jala marlas ni roha.
L:   Eme sitamba tua, pinauli di pinggan pasu; Sai Tuhanta Debata na martua, i ma Silehon tua dohot pasupasu. Sai horas hita maruli tua, jala sude ma hita dapotan pasupasu.
~~~~~ Musik/Gondang mangalusi~~~~
L:   Hamuna angka dongan! Didok Hata ni Debata: “Na manaburhon otik, otik do gotilonna; jala na manaburhon managam pasupasu, mangalap pasupasu di na manggotil. Ganup ma ni onjar ni rohana, unang ma sian muruk manang sian na so tarjua; ai dihaholongi Debata do na las roha mangalehon”.
H:   Alai marhuaso do Debata, mangusehon saluhut asi-asi tu hita, asa sandok tuk situtu di hita jala marlobilobi hita, laho patupahon saluhut ulaon na denggan tau pujipujian di Debata.
L:   Antong! Sian nasa roha dohot haporseaonta, tapasahat ma pelean hamauliateon ni rohanta. Huhut ma taendehon: ”Dison adong huboan Tuhan.....”
S:    Mangendehon No. 848: 1.... “Dison adong huboan”
     1.   Dison adong huboan Tuhan, parbue ni ngolungku na so tardok nian, Sadia ma argana Tuhan molo sai nirajuman sude denggan basaM. Jalo ma Tuhan sai las ma rohaM.
     2.  Dison adong huboan Tuhan, tondingku na girgir mangoloi di HataM. Pasaorhon ma HataM da Tuhan manogu tondingki mangihuthon lomoM. Jalo ma Tuhan sai las ma rohaM.
~~~~ Musik/Gondang mangalusi~~~~
     3.  Dison adong huboan Tuhan pamatang na hipas baen pelean di joloM. Sai pangke ma au on da Tuhan, na tau ulaulaM na hasea di joloM. Jalo ma Tuhan, sai las ma rohaM.
     4.  Dison adong huboan Tuhan, hosa nang gogongki tau pelean di joloM. Patau pasingkop ma au Tuhan asa marguna au manghobasi huriaM. Jalo ma Tuhan, sai las ma rohaM.
~~~~ Musik/Gondang mangalusi~~~~
     5.  Dison adong huboan Tuhan arta sinamothon so sadia i nian. Parbadia ma i tung singkop asa ture sintong lao pauli HuriaM. Jalo ma Tuhan, sai las ma rohaM.
     6.  Huingot do HataM da Tuhan, saor do pasupasu di halak na bojok. Asal ma disombahon Tuhan ngoluna i singkop baen pelean di joloM. Jalo ma Tuhan sai las ma rohaM.
21. Doa Persembahan, Bapa kami yang disorga – Berkat –
      Amin 3 X dinyanyikan.
Acara  tortor - hiburan  di atur tersendiri
Doc: letarehutabarat@yahoo.com-hkbpsukajadi