Sabtu, 30 April 2011

Bahan Penelaahan Alkitab I

Menyokong Saudara yang miskin
Imamat 25:35-38

1.            Kemiskinan adalah topik yang selalu hangat diperbincangkan, baik dari dulu sampai saat ini, dalam PL dan PB. Kemiskinan dianggap sebagai situasi yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Nas ini membahas tentang orang-orang miskin di dalam Alkitab. Lalu pertanyaannya adalah mengapa Allah peduli terhadap orang miskin? Dan bagaimanakah sikap kita terhadap orangmiskin di sekitar kita? Apalagi ketika HKBP saat ini merayakan Jubileum 150 tahun HKBP? Apakah kita sebagai gereja yang merayakan Jubileum sudah ikut serta membebaskan saudara-saudara kita yang hidup dalam kemiskinan?
2.            Di dalam sejarah Israel, kemiskinan membuat mereka harus meminjam kepada orang yang lebih kaya. Meminjam adalah praktek umum di masyarakat Ibrani, sehingga diperlukan aturan agar masyarakat miskin tidak menjadi korban oleh kreditur. Di dalam situasi yang seperti itulah Allah mengingatkan bangsa itu untuk menolong orang yang miskin. Dalam ayat 35, dikatakan: “apabila saudaramu jatuh miskin sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang supaya ia dapat hidup di antaramu”. Seorang saudara yang jatuh miskin seharusnya didukung (diperkuat) dengan sesama orang Israel, dan tidak diizinkan untuk mengambil keuntungan dari kebutuhan orang miskin. Nas inimenunjukkan bahwa jika seseorang mengambil keuntungan dari saudaranya yang miskin, ia tidak takut kepada Allah. Allah menetapkan tahun Yobel, menjadi tahun peringatan bagi mereka untuk membebaskan, baik budak, tanah, bahkan orang yang meminjam kepada mereka. Dan senantiasa mengingat bahwa ada maksud dan tujuan Allah dalam pemilihan bangsa yaitu untuk pelayanan. Dan apabila itu disangkal maka pilihhan itu akan kehilangan maknanya. Israel pertama-tama haruslah melayani kaum marginal yang ada di antara mereka yaitu : para yatim piatu, para janda, orang-orang miskin dan orang-orang asing.
3.            Lalu apa maknanya ini bagi kita saat sekarang ini? Apa yang dapat kita lakukan sebagai orang-orang yang sudah dibebaskan? Tentunya adalah Allah menginginkan kita menjadi orang yang bermurah hati. Sama seperti Allah yang bermurah hati terhadap bangsa Israel yang membawa mereka keluar dari Mesir, demikianlah kiranya kita juga menjadi orang yang bermurah hati. Kenapa menjadi orang yang bermurah hati? Karena kemurahan Allah jugalah yang telah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir (ay. 38), di mana mereka dulu menjadi budak. Mereka telah mendapat kemurahan dari Allah maka mereka juga haruslah menjadi orang yang murah hati. Kita juga menjadi orang yang bermurah hati karena Yesus Kristus yang sudah membebaskan kita dari dosa dan kematian. Yang sudah membebaskan kita sebagai bangso batak dari kegelapan, dari hasipelebeguon, dari kebodohan. Menjadi orang yang bermurah hati ini yang diinginkan oleh Tuhan dari kita saat ini di tengah-tengah banyaknya orang-orang miskin di negara kita ini. Mereka membutuhkan kemurahan dari kita. Salah satu contoh misalnya adalah terhadap orang yang mau meminjam uang dari kita. Yesus dengan tegas mengatakan kepada kita supaya kita buermurah hati terhadap orang yang mau meminjam dari kita (bnd. Mat. 5:42).
4.            Siapakah orang miskin saat sekarang ini? Orang-orang miskin di dlam Alkitab digambarkan dengan nama. Yesus misalnya menyebut mereka dengan: orang miskin, yang buta, penderita kusta, yang lapar,mereka yang menangis, orang-orang berdosa, pemungut cukai, mereka yang dirasuk setan, yang tertindas, tertawa, mereka yang lebih lesu dan berbeban berat, masyarakat umum yang tidak tahu apa-apa tentang Taurat, orang-orang kecil, yang paling kecil yang terakhir adalah domba yang hilang dari bangsa Israel, bahkan para pelacur. Mereka adalah orang yang mau tidak mau kuatir tentang hari esok (Mat.6:34) dan kuatir tentang apa yang dimakan dan dipakai (Mat 6:25). Dan saat ini, orang-orang ini ada sekitar kita. Lalu bagaimanakah sikap kita terhadap mereka. Kita tahu bahwa Yesus mengatakan orag-orang miskin akan selalu ada di tengah-tengah kamu. Saat ini Taurat rahmat Tuhan telah datang. Yesus telah membawa kita pada tahun Jubileum, tahun pembebasan yang tidak hanya membebaskan dari perbudakan tetapi juga membebaskan bangsa kita ini dari dan tawanan (lihat Im. 25:8-55).
5.            Bahan diskusi:
a.                   Bagaimanakah sikap kita terhadap orang yang mau meminjam uang dari kita?
b.                  Apa yang dapat kita lakukan di tengah banyaknya orang miskin di sekitar? 
c.         Dapat ditambah sesuai dengan kesepakatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar