Sabtu, 30 April 2011

Bahan Penelaahan Alkitab II


Tahun Kemerdekaan, Pulang Ke Tanah Milik
(Imamat 25:10-13)

1.      Mengakui kesabaran Tuhan dan cinta kasihNya serentak dengan itu mengasihi dan taat kepada perintah Tuhan, itulah realitas hidup orang yang merayakan tahun Yobel. Dampaknya ialah berlangsungnya hidup dalam kebenaran, damai dan bersukacita (Roma 14:17), seperti itulah kehidupan umat yang merayakan tahun Yobel. kasihNya tidak berkesudahan, selalu baru tiap pagi untuk kita dan anak cucu kita, bahkan sudah dinikmati nenek moyang kita dahulu kala. Sejatinya pokoknya perhatian kita sebagai warga HKBP berjubileum saat ini, adalah: Mensyukuri kebaikan Tuhan pasti akan memampukan manusia menghidupi Firman Tuhan yang memerintahkan berlangsungnya tahun Yobel yakni pada tahun ke limapuluh. Dampak yang ditimbulkannya adalah setiap orang jadi orang bebas atau orang merdeka dan harus pulang ke tanah miliknya dan kaumnya masing-masing. Dengan kembalinya mereka ke tanah milik masing-masing, mereka diingatkan dan disegarkan kembali bahwa hidup mereka adalah kehidupan yang dibebaskan oleh Allah. Apa yang mereka miliki adalah pemberian Allah semata-mata.
2.       Tuhan yang memberikan tanah Kanaan untuk dibagi-bagi sebagaimana diaturkan oleh Musa kepada umat Israel (Bil 26:52-56; Yos. 14-21). Maka dengan kembalinya mereka ke tanah miliknya, sesungguhnya mereka kembali kepada Tuhan sebagai pemilik tanah tersebut. Mengingat dan mensyukuri kebaikan Tuhan tentu akan memampukan manusia menghidupi perintah Tuhan memaklumkan tahun Yobel, yakni: karena Tuhan sendirilah pemilik tanah yang sesungguhnya maka semua orang memperoleh hak untuk menebus kembali tanah mereka yang pernah dijual karena jatuh miskin (Imamat 25:24-27). Lebih khusus lagi, semua tanah yang pernah di jual tetapi tidak mampu ditebus, maka orang itu boleh menunggu sampai tahun Yobel, sebab Tahun Yobel semua tanah harus dikembalikan kepada pemiliknya sehingga setiap orang bisa kembali ke tanah miliknya. Demikian juga halnya dengan rumah di desa-desa yang terjual tetapi tak mampu ditebus, maka pada tahun Yobel haruslah dikembalikan kepada pemiliknya (Im 23:31). Demikian tingginya nilai pembebasan dalam tahun Yobel sehingga pada tahun itu semua umat Israel harus pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya (Im 25:10). Bagi mereka yang mengembalikan tanah kepada orang yang menjualnya pada dasarnya adalah mereka mengembalikan tanah Allah. Selanjutnya Allah sendirilah yang memulihkan kepemilikan itu kepada mereka yang menerimanya sebagai tanah miliknya.
3.      Perayaan tahun Yobel menjadi sarana yang baik untuk menyegarkan ulang janji mereka kepada Tuhan saat mereka akan masuk ke tanah kanaan setelah dibebaskan Tuhan dari perbudakan Mesir. Mengenang kembali masa perbudakan, bebas dari perbudakan dan memasuki tanah Kanaan menjadi sarana yang baik untuk mengingat dan menguatkan kesetiaan umat Israel kepada Tuhan. Kebaikan dan kebesaran Tuhan menjadi terlihat dari cara hidup orang Israel, yakni bekerja dengan sungguh-sungguh sampai tiba saatnya merayakan dan menguduskan hari Sabat, tahun dan Yobel.
4.      Perbuatan Allah yang memulangkan setiap orang ke tanah milikNya, sekali lagi “Perbuatan Allah yang memulangkan setiap orang ke tanah milikNya”, itulah pokok utama yang menjadikan umat Israel dapat kembali ke tanah dan kaumnya masing-masing dan berlangsungnya hidup dalam kebenaran, damai dan sejahtera. Selanjutnya kwalitas Jubileum 150 tahun HKBP ditentukan oleh kesadaran umat dan pelayannya atas “perbuatan besar Tuhan bagi warga HKBP” dan ketaatanya hidup dalam kehendak Tuhan.
5.      Kembali ke tanah milik bermakna kembali kepada kuasa dan kehendaknya HKBP ke jati dirinya, yaitu ketaatannya kepada Kristus di atas segala sesuatu. Mengikuti Kristus adalah jati diri yang sesungguhnya, karena itulah milik HKBP turun temurun. Perayaan Jubelium HKBP menjadi momen untuk memulihkan setiap orang menjadi umat Allah yang telah dibebaskan oleh Allah sendiri.

     Bahan diskusi :
a.     Kesadaran apa yang dapat kita ungkapkan jika kita bandingkan pengalaman umat Israel yang merayakan tahun Yobel dengan Jemaat HKBP yang merayakan Jubileum 150 tahun saat ini?
b.     Apakah harta milik kita, dimana kita harus kembali pada Jubelium 150 tahun HKBP ini? 
c.   Dapat Ditambah Sesuai dengan kebutuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar