Minggu, 08 Mei 2011

Ev. Sepanya 3: 9 - 13; Ep. Lukas 1: 46 - 55

Orang yang Mencari Perlindungan kepada Allah akan selamat dari penghakimannya!
Pada bagian awal nas ini dikatakan, bahwa Tuhan Allah akan memberikan bibir yang bersih supaya mereka memanggil nama Tuhan dan beribadah kepadaNya dengan benar (ay. 9). Memang, bibir dan lidah, adalah bagian dari mulut, bagian dari organ tubuh kita. Akan tetapi peranannya sangat penting. Lidah dan bibir dapat dipakai mencetuskan isi hati, mengungkapkan tutur kata dan menyalurkan amarah, fitnah dan dusta. Lidah dan bibir, dapat juga dipakai untuk memuji Tuhan, sekaligus menghujatNya. Bibir dan lidah, dapat juga dipakai untuk bersaksi yang benar dan sekaligus bersaksi dusta, penuh kecongkakan.
Sesuai dengan itu dapat kita lihat bahaya pemakaian lidah yang tidak benar sebagaimana diuraikan Rasul Yakobus (Yak 3: 1 – 11). Itu sebabnya disebut Memang lidah tak bertulang. Karena begitu mudah mengungkapkan, tetapi sulit melaksanakan. Ucapan dan perkataan seseorangpun disebut lips service karena hanya dalam kata-katanya yang tidak pernah terbukti dalam tindakan dan perbuatannya. Bila sudah sampai pada keadaan seperti itu, itulah yang disebut hypocrite – kemunafikan.
Umat Allah telah jatuh kepada sifat hidup hypocrite-kemunafikan! Ucapan mereka mengaku: “Aku sebagai umat Allah, bangsa pilihan Allah”, tetapi perbuatan mereka terang-terang melawan dan memberontak terhadap Allah. Mereka berkata setia kepada Allah, tetapi ternyata perilakunya durhaka di hadapan Allah. Perilaku munafik, durhaka dan ucapan yang penuh kebohongan itulah yang akan dipulihkan Allah. Agaknya pemulihan itu dilakukan dengan selektif, menyingkirkan orang-orang munafik, pembohong, yang congkak dan tinggi hati, sehingga yang tertinggal adalah mereka yang rendah hati. Merekalah yang disebut sisa-sisa Israel. Ucapannya benar, karena perkataannya sesuai dengan perbuatannya. Mereka adalah orang setia kepada Tuhan karena mereka tidak memiliki lidah penipu. Di dalam dirinya tidak ada kelaliman dan bohong. Merekalah yang akan dibiarkan hidup. (ay. 13).
Sikap Allah terhadap sisa-sisa Israel itu menunjukkan adanya inisiatif Allah sendiri melalui kasihNya yang memungkinkan umatNya tetap sebagai penerima keselamatanNya.
Oleh karena itu, sekalipun kita sebagai Gereja bahkan sebagai orang Kristen terjerumus ke dalam berbagai sikap yang bertentangan dengan kehendak Allah, namun kasih Allah selalu terbuka bagi kita. Sebab Dia telah memulihkan kita sama seperti umat pilihanNya yang diberikan bibir yang bersih melalui kasihNya. Itulah tindakan keselamatan yang diperbuat Allah kepada kita umat yang berdosa, sebagaimana akhirnya kita lihat di dalam kehadiran Yesus Kristus yang menjadi Gembala yang baik bagi kita; sehingga kita dapat hidup tenang, tidak ada lagi yang dapat mengganggu kita. Selamat Advent bagi kita semua. Amin.
Selamat Advent ma di hita saluhutna! Amin.    
Doc: Grh. Letare Hutabarat/HKBP Sukajadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar