Minggu, 08 Mei 2011

Ev. Yesaya 32: 1 - 8; Ep. 2 Petrus 1: 1 - 8

“Pemerintahan Allah Yang Adil dan Bangsa yang berbudi luhur”
Saudaraku yang terkasih! Hari ini kita telah sampai pada Minggu Advent Pertama, yang mengajak kita untuk memahami dan mengimani, bahwa  dalam pemerintahan yang adil dan benar itu Tuhan Allah akan memberi suatu penilaian yang tepat dan benar pula.  Kebenaran, keadilan dan penilaian Tuhan yang tepat itu nyata dari dua bagian kehidupan manusia, yaitu: ORANG BEBAL dan BERBUDI LUHUR. Perbedaanya apa? Marilah kita perhatikan: (1). Orang bebal, adalah jahat tidak terhormat. Tindakan mereka menyesatkan tentang TUHAN, membiarkan kosong perut orang lapar dan haus kekurangan minuman, merancang perbuatan-perbuatan keji untuk mencelakakan orang dengan perkataan dusta dan tidak peduli kepada kehidupan orang miskin. (2) Budi luhur. Orang percaya sebenarnya memiliki 3 hal, yaitu: Iman kuat; Otak cemerlang dan Budi luhur. Tentu aktivitas kita pun haruslah merancang hal-hal yang luhur, berkenan di hati Allah, demikianlah tindakan kita.
Jikalau kita memasuki minggu Advent yang pertama saat ini, tentu kita harus mengambil maknanya. Ada beberapa hal yang perlu kita pahami dan kita lakukan, yaitu:
1.      Advent, adalah saat-saat penantian tentang suatu masa yang baru, yaitu pem-baharuan yang didasarkan atas kebenaran dan keadilan Allah melalui kedatangan seorang Raja, yaitu: Mesias anak Allah, Yesus Kristus Sang Juru Selamat manusia. Disaat penantian itulah kita dituntut menunjukkan sikap hidup budi luhur dan merasakan karya Allah, Dialah tempat perteduhan kita ketika mengalami badai kehidupan ini, yang kasihNya bagaikan aliran-aliran air yang tak berkesudahan.
2.      Advent, mengingatkan kita mempersiapkan diri menanti kedatanganNya. Kapan dan bagaimana kedatanganNya? Itu bukan urusan kita. Urusan kita adalah mempersiap-kan diri. Persiapan ini juga menuntut suatu keteraturan dan kebersihan: Bersih Rumah; Gereja; Lingkungan dan Pakaian. Tetapi, harus kita ingat! Semuanya itu adalah menandakan bahwa hati kita bersih untuk menyambut kedatanganNya.
3.      Advent, juga menuntut bagi kita adanya suatu perubahan, termasuk di antara Raja dan pemimpin-pemimpin lainnya akan nyata suatu pemerintahan yang benar dan adil, baik lembaga legislatip maupun eksekutip, semuanya harus mengabdikan diri kepada kebenaran dan keadilan. Sehingga masayarakat memiliki mata yang melihat dan telinga yang mendengar akan kebenaran dan keadilan; jangan keburu nafsu, timbangi dulu sebelum anda lakukan, bukan hanya itu saja, bahkan membuat lidah yang gagap akan dapat berbicara dengan jelas. Demikianlah sebenarnya yang diharapkan Tuhan Allah.
4.      Advent, adalah suatu tuntutan bagi kita. Sebelum waktu kedatanganNya tiba, mari lakukan tugas kita, yaitu: Doakan pemerintah; Bayar pajak bumi dan bangunan; Jungjung tinggi pembangunan; Laksanakan aturan dan hukum yang baik secara benar; Jauhkan suap, demikianlah tercapai suatu bangsa dan masyarakat yang adil, merata dan sejahtera. Selamat Advent bagi kita. Amin.
Doc: Gr. Letare Hutabarat/HKBP Sukajadi
Yesaya 32: 1 - 8
Bahasa Indonesia:
1.     Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
2.     dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.
3.     Mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup, dan telinga orang-orang yang mendengar akan memperhatikan.
4.     Hati orang-orang yang terburu nafsu akan tahu menimbang-nimbang, dan lidah orang-orang yang gagap akan dapat berbicara jelas.
5.     Orang bebal tidak akan disebutkan lagi orang yang berbudi luhur, dan orang penipu tidak akan dikatakan terhormat.
6.     Sebab orang bebal mengatakan kebebalan, dan hatinya merencanakan yang jahat, yaitu bermaksud murtad dan mengatakan yang menyesatkan tentang TUHAN, membiarkan kosong perut orang lapar dan orang haus kekurangan minuman.
7.     Kalau penipu, akal-akalnya adalah jahat, ia merancang perbuatan-perbuatan keji untuk mencelakakan orang sengsara dengan perkataan dusta, sekalipun orang miskin itu membela haknya.
8.     Tetapi orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur, dan ia selalu bertindak demikian.

Saudaraku yang terkasih! Hari ini kita telah sampai pada Minggu Advent Pertama. Melalui Firman Tuhan ini, kita diajak untuk memahami dan mengimani “Pemerintahan Tuhan yang adil dan menuntut kepada bangsaNya supaya berbudi luhur”. Tuhan Allah dalam pemerintahan yang adil dan benar akan memberi suatu penilaian yang tepat dan benar. Orang percaya harus mengerti bahwa Tuhan Allah adalah: Tempat perteduhan terhadap angin ribut sekali pun, kasih karuniaNya akan seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus, sehingga mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup, dan telinga orang-orang yang mendengar akan memperhatikan. Bahkan memberi kepada orang-orang yang terburu nafsu untuk tahu menimbang-nimbang, dan membuat lidah yang gagap akan dapat berbicara dengan jelas. Demikianlah sebenarnya yang diharapkan Tuhan Allah yang harus dilakukan setiap orang yang percaya kepadaNya.
1.     Kebenaran, keadilan dan penilaian Tuhan yang tepat itu nyata dari 2 (dua) bagian sikap kehidupan manusia, yaitu antara orang BEBAL dan BERBUDI LUHUR. Perbedaanya apa? Marilah kita perhatikan: (1). Orang bebal tidak akan disebutkan lagi orang yang berbudi luhur, dan orang penipu tidak akan dikatakan terhormat. Orang bebal adalah orang penipu dan jahat, bermaksud murtad dan mengatakan yang menyesatkan tentang TUHAN, membiarkan kosong perut orang lapar dan orang haus kekurangan minuman, tindakan mereka sangat sadis merancang perbuatan-perbuatan keji untuk mencelakakan orang dengan perkataan dusta dan tidak peduli kepada kehidupan orang miskin yang membela haknya. (2) Sebenarnya orang percaya harus nampak dari tindakannya yang memiliki tiga hal, yaitu: Iman yang kuat; otak cemerlang dan Berbudi luhur. Tentu aktivitas kita pun haruslah merancang hal-hal yang luhur, dan selalu bertindak demikian.
2.     Saudaraku yang terkasih! Kita telah sampai pada minggu Advent yang pertama ini. Ada beberapa hal yang harus kita pahami dan kita lakukan, yaitu:
1.     Advent, adalah saat-saat penantian tentang suatu masa yang baru, yaitu pembaharuan yang didasarkan atas kebenaran dan keadilan Allah melalui kedatangan seorang Raja, yaitu Mesias, yaitu Yesus Kristus Juru selamat manusia. Disaat penantian itulah kita dituntut menunjukkan sikap hidup budi luhur.
2.     Adven, sekaligus mengingatkan kita untuk mempersiapkan diri menanti kedatanganNya, kapan dan bagaimana kedatanganNya itu bukan urusan kita. Urusan kita adalah mempersiapkan diri. Persiapan ini juga menuntut beberapa hal, diantaranya: Kebersihan, bersih lingkungan bersih juga hati. Bukan hanya sekadar baju yang baru, tetapi hati pun harus bersih.
3.     Dalam perayaan Advent ini, kita mengharapkan adanya suatu perubahan, bahwa di antara Raja dan pemimpin-pemimpin itu akan nyata suatu pemerintahan yang benar dan adil, baik lembaga legislatip maupun yang eksekutip semuanya mengabdikan diri kepada kebenaran dan keadilan. Tentu untuk mewujudkan hal ini, tidak lepas dari pengabdian kepada Allah.
Sebagai orang yang menantikan kedatangan Tuhan: Doakan pemerintah; bayar pajak bumi dan bangunan; jungjung tinggi pembangunan, laksanakan hukum secara benar; jauhkan suap. Inilah tugas kita orang percaya kepada Allah, sehingga tercapai masyarakat yang sungguh-sungguh menikmati hidup yang adil dan sejahtera. Selamat Advent bagi kita semua. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar